jauh mana mampu bertahan,
sampai bila harus ku telan,
setiap kali bertentangan,
tiada ketenangan.
cemburu mu merantai hati,
melenguhkan semangat diri,
bila aku kenangkan,
kemanisan lalu,
semua itu ku ketepikan.
andai ku turut rasa hati,
telah jauh ku bawa diri,
tapi kemaafan ku lahir dari hati,
mengatasi.
sejarah mungkin berulang,
walau engkau ku maafkan,
oh kekasih,
tapi mungkin hanya sementara,
keinsafan di hatimu.
berpanas hujan berembun,
tak pernah ku hiraukan,
asal dapat memenuhi,
segala keinginan hati.
ku bina istana cinta,
dihiasi lukisan rindu,
indah nampak dari luar,
tapi penuh dengan kepalsuan,
bila ku tiada terbuktilah,
betapa aku mulia,
disisi mu.
sampai bila harus ku telan,
setiap kali bertentangan,
tiada ketenangan.
cemburu mu merantai hati,
melenguhkan semangat diri,
bila aku kenangkan,
kemanisan lalu,
semua itu ku ketepikan.
andai ku turut rasa hati,
telah jauh ku bawa diri,
tapi kemaafan ku lahir dari hati,
mengatasi.
sejarah mungkin berulang,
walau engkau ku maafkan,
oh kekasih,
tapi mungkin hanya sementara,
keinsafan di hatimu.
berpanas hujan berembun,
tak pernah ku hiraukan,
asal dapat memenuhi,
segala keinginan hati.
ku bina istana cinta,
dihiasi lukisan rindu,
indah nampak dari luar,
tapi penuh dengan kepalsuan,
bila ku tiada terbuktilah,
betapa aku mulia,
disisi mu.
andai ku turut rasa hati,
telah jauh ku bawa diri,
tapi kemaafan ku lahir dari hati,
mengatasi.
sejarah mungkin berulang,
walau engkau ku maafkan,
oh kekasih,
tapi mungkin hanya sementara,
keinsafan di hatimu.
berpanas hujan berembun,
tak pernah ku hiraukan,
asal dapat memenuhi,
segala keinginan hati.
ku bina istana cinta,
dihiasi lukisan rindu,
indah nampak dari luar,
tapi penuh dengan kepalsuan,
bila ku tiada terbuktilah,
betapa aku mulia,
disisi mu.
No comments:
Post a Comment